Muara Teweh – Bupati Barito Utara H Nadalsyah sampaikan jawaban atas pemandangan umum fraksi-fraksi pendukung dewan terhadap pelaksanaan APBD tahun anggaran 2022 pada rapat paripurna III masa sidang III tahun 2023, di gedung Balai Antang Muara Teweh, baru-baru ini.
“Untuk pekerjaan jembatan Lemo dan jembatan Tumpung Laung yang nilainya masing-masing sebesar Rp25 milyar, meliputi Rp21 milyar untuk pengadaan material, pelaksanaan pekerjaan mobilisasi dan pemancangan dan selanjutnya Rp4 milyar untuk perencanaan dan pengawasan,” kata Bupati Nadalsyah.
Kemudian kata Nadalsyah untuk penataan kawasan Bumi Perkemahan Panglima Batur sebesar Rp10 milyar meliputi pembentukan kawasan, penimbunan, pembangunan objek wisata berupa gazebo, titian, bangunan kantin, fasilitas bermain anak, lapak umkm, penataan taman, pengadaan sarana dan prasarana taman, pembuatan tempat parkir, dan fasilitas pendukung lainnya.
Menanggapi pemandangan umum dari Fraksi Amanat Rakyat Karya Sejahtera. terkait pertanyaan mengenai apa faktor penyebab defisit pada APBD tahun anggaran 2022 lebih besar dan sektor apa saja yang menyebabkan terjadi defisit.
Nadalsyah jelaskan bahwa pada APBD tahun anggaran 2022 Pemerintah Kabupaten Barito Utara mengalami surplus sebesar Rp83.446.031.591,46 atau 44,77 persen dari pagu anggaran surplus/(defisit) sebesar Rp186.373.490.712,00.
Menanggapi pertanyaan mengenai penggunaan APBD tahun anggaran 2022 apakah sudah menyesuaikan dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah tahun 2018-2023 sebagaimana tertuang dalam peraturan daerah nomor 1 tahun 2019 dan perubahannya.
Bupati Nadalsyah menjelaskan bahwa penggunaan APBD tahun anggaran 2022 telah sesuai dengan perubahan rencana pembangunan jangka menengah daerah sebagaimana diatur dalam peraturan daerah nomor 1 tahun 2022 tentang perubahan atas peraturan daerah nomor 1 tahun 2019 tentang rencana 19 pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Barito Utaran tahun 2018-2023.
Selanjutnya kata H Koyem panggilan akrab Nadalsyah terkait dengan inprastruktur di bidang padat karya sudah berapa kilometer pada jalan, baik lintas desa dan Kabupaten Barito Utara yang tertangani begitu juga dengan jembatan. “Kami jelaskan bahwa jumlah luas jalan kabupaten sebanyak 153 ruas dengan panjang ruas 758,14 kilometer,” kata H Koyem.
Dikatakannya, dari ruas jalan tersebut, jalan aspal sepanjang 212,96 kilometer (28,09 persen), perkerasan beton sepanjang 145,238 kilometer (19,16 persen), telfort/kerikil 20 sepanjang 99,187 kilometer (13,08 persen) dan tanah sepanjang 300,755 kilometer (39,67 persen).
“Dari jalan tersebut kondisi baik sepanjang 320,904 kilometer (42,33 persen), kondisi sedang sepanjang 37,994 kilometer (5,01 persen), kondisi rusak ringan sepanjang 71,316 kilometer (9,41 persen) dan kondisi rusak berat sepanjang 327,926 kilometer (43,25 persen),” kata dia.
Sementara untuk jembatan Kabupaten sebanyak 212 buah jembatan dengan total panjang 4.791,50 meter. Dari panjang jembatan kabupaten tersebut kondisi baik 1.911 meter (39,88 persen), kondisi sedang 47 meter (0,98 persen), 21 kondisi rusak ringan 72,50 meter (1,51 persen), dan kondisi rusak berat 2.761 meter (57,62 persen).
Kemudian kata H Koyem terkait pertanyaan mengenai angka masyarakat miskin, apakah ada penurunan dan bagaimana penanganannya. Bupati Nadalsyah menjelaskan bahwa jumlah angka kemiskinan pada tahun 2022 berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Barito Utara sebanyak 7.700 jiwa, yang mana pada tahun 2021 sebanyak 7.400 jiwa.
Dikatakannya, upaya penanganan dari Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten maupun desa melalui penyaluran bantuan sosial baik bantuan langsung tunai maupun pemberian sembako.
“Pemberian bantuan sosial dilaksanakan dalam rangka memenuhi dan menjamin kebutuhan dasar masyarakat. Disamping hal itu Pemkab Barito Utara melalui perangkat daerah terkait juga melakukan pelatihan dan bimbingan teknis kepada masyarakat usia produktif untuk peningkatan SDM agar dapat bersaing di dunia kerja serta memberikan modal usaha kepada pelaku UMKM di Barito Utara agar dapat berkembang,” pungkasnya.(sli)