Muara Teweh – Plh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah (Disnakertrans Kalteng), Diagus mengatakan pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara langsung dalam proses produksi barang dan jasa ditempat kerja dibawah bimbangan dan pengawas yang lebih berpengalaman.
Hal tersebut diungkapkan Diagus pada saat pelepasan 110 peserta pemagangan dalam negeri di aula BappedaLitbang Muara Teweh, Selasa (27/6/2023).
Hal itu kata dia dalam rangka menguasai kompetensi kerja tertentu. Pemagangan merupakan konsep belajar sambil bekerja, sehingga melalui program magang maka peserta akan mendapatkan pengalaman kerja pada dunia kerja yang sesungguhnya yang meliputi keterampilan, sikap mental, etos kerja, perilaku dan budaya kerja di industri.
“Pemprov Kalteng tentu sangat mengapresiasi serta memberikan dukungan penuh terhadap program pemagangan dalam negeri serta mendorong pihak pihak perusahaan agar merespon secara positif dan aktif untuk juga melaksanakan pemagangan mandiri,” kata Diagus.
Mengingat jelasnya kuota pemagangan dalam negeri yang dilaksanakan pemrintah masih sangat sedikit untuk tahun 2023, dimana Provinsi Kalteng hanya mendapat kuota 157 orang peserta yang tersebar di tiga Kabupaten yaitu Kota Waringin Timur, Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten barito Selatan.
“Dan untuk Kabupaten Barito Utara terdapat 60 orang peserta dan dari APBD Kabupaten Barito Utara sebanyak 50 orang peserta,” kata dia.
Pada kesempatan itu. Plh Kadis Nakertrans juga berpesan kepada para peserta hendaknya dapat mengikuti program ini sampai selesai dengan sungguh-sungguh, profesional dan berkomitmen penuh.
Karena kata Diagus kegiatan ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengasah kemampuan dan produktifitas bukan hanya untuk mengasah keterampian yang sesuai dengan kebutuhan industri atau standar perusahaan.
“Namun juga untuk mendapatkan secara langsung pelatihan ditempat kerja sehingga nantinya apabila tidak bekerja di perusahaan akan tetap bisa membuka wirausaha sendiri yang justru membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain,” imbuhnya.
Dirinya juga berharap kepada pihak perusahaan atau dunia usaha tempat pemagangan, apabila telah selesai melaksanakan pemagangan dapat langsung dipekerjakan sebagai tenaga kerja atau kaaryawan bila memenuhi persyaratan yang diperlukan di perusahaaan.
Sementara, perwakilan perusahaan PT Timur Satria Perkasa (TSP) Kurnia mengatakan didalam pembagian lokasi kerja nanti para peserta pemagangan harus siap bekerja apapun kondisinya sesuai pembagian lokasi sesuai dengan skill ataupun background pendidikan.
“Jadi pada saat pemagangan, coba ambil apa yang bisa dipelajari ilmu yang ada dihadapan para peserta saat pemagangan yang diberikan oleh senior atau yang ditunjuk oleh perusahaan,” kata Kurnia.
Untuk menjalankan pemagangan ini jelasnya lagi, biasanya para peserta akan diberikan leader untuk menjalankan suatu pekerjaan. Jadi mungkin apa yang didapat dari pendidikan atau sekolah ataupun dari kursus-kursus agar betul betul dijalankan.
Dirinya juga menyarankan agar peserta pemagangan ini “Curi” dalam arti yang baik, ilmu yang ada di mana adik-adik ditempatkan selama magang untuk bekal dimasa akan datang/. Dan satu hal yang perlu ditanamkan adalah jangan merasa bahwa saya adalah orang daerah atau putra daerah, lupakan itu, dan dalam mencari ilmu kita harus fokus ke ilmu yang kita kejar.
Tunjukan bahwa ilmu itu yang kita pegang, akhirnya tumbuh skill yang dilihat oleh pembimbing atau senior dari perusahaan yang diikuti. Setelah pemagangan selesai nanti pasti ada penilaian dari perusahaan yang benar-benar mencuri ilmu dan mengaplikasikan dilapangan, hal itu dapat diketahui apakah ini benar-benar serius untuk menjalankan maupun tidak.
“Perusahaan akan melihat keseriusan kalian untuk mencari ilmu agar mendapatkan penilaian yang baik. Perusahaan tidak akan tutup mata bagi peserta pemagangan yang benar-benar serius, perlihatkan performance dan attitude kalian,” kata Kurnia.(sli)