Muara Teweh – Beberapa faktor yang menjadi alasan perlunya pengukuran kebugaran calon jamaah haji (CJH) khususnya khususnya kebugaran jasmani bagi calon jamaah haji Kabupaten Barito Utara.
“Pelaksanaan ibadah haji merupakan ibadah fisik dalam waktu yang lama, pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan di tanah suci dengan kondisi geografis, karakteristik iklim yang berbeda dengan Indonesia. Kondisi kebugaran yang baik pada calon jamaah haji dapat dicapai dengan latihan fisik atau olahraga yang rutin yang dilakukan jauh-jauh hari,” kata Kabdi Kesmas Ina Yastika, Sabtu (4/5/2024) saat melakukan pemerisaan kebugaran CJH Barito Utara dihalaman kantor bupati.
Dikatakannya, berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh, Menteri Kesehatan bertanggung jawab dalam melakukan pembinaan dan pelayanan kesehatan ibadah haji baik saat persiapan maupun saat pelaksanaan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithoah Kesehatan Jamaah Haji Pasal 10, ditetapkan bahwa jamaah haji yang memenuhi syarat Istithoah adalah jamaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji tanpa bantuan obat, alat, dan/orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani setidaknya pada kategori cukup.
“Penentuan kategori kebugaran tersebut dilakukan dengan cara pemeriksaan kebugaran yang disesuaikan dengan karakteristik individu jamaah haji. Peningkatan kebugaran jasmani bagiaah calon haji dapat dilakukan dengan latihan fisik secara teratur,” kata dia.
Latihan fisik ini kata dia sebaiknya disesuaikan dengan kesenangan jemaah calon haji, seperti jalan kaki, jogging, senam aerobik (senam haji sehat, senam lansia, senam jantung sehat, senam diabetes melitus, senam asma, senam sehat bugar, dan senam kebugaran jasmani), serta latihan fisik lain misalnya berenang dan bersepeda.
Namun jelas dia perlu juga diperhatikan bahwa latihan fisik ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan, harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing jemaah calon haji dan tidak berlebihan.
Lebih lanjut Ina yastika menjelaskan metode yang digunakan selama proses pengukuran kebugaran CJH Kabupaten Barito Utara tahun 2024 yaitu pendaftaran, pemeriksaan kesehatan, penentuan faktor risiko, rockport dilakukan dengan jalan cepat/jogging 1,6 km. (1.600m), Menggunakan lintasan datar sepanjang 1,6 km di lingkungan komplek perkantoran Pemkab Kabupaten Barito Utara, dilakukan dengan semampunya dengan berjalan cepat atau berlari secara konstan.
“Output capaian kegiatan yang dilaksanakan ini untuk mewujudkan calon jamaah haji yang sehat, bugar, dan produktif serta mampu mengikuti urut-urutan prosesi ibadah haji di tanah suci. Peserta pengukuran kebugaran diikuti 145 orang CJH Kabupaten Barito Utara Tahun 2024,” kata dia.
Kepala Kemenag Barito Utara melalui Kasi Bimas, Almubasir menyampaikan rasa penghargaan dan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Barito Utara yang telah dan akan melaksanakan kegiatan pengukuran kebugaran kesehatan bagi 145 calon jamaah haji Kabupaten Barito Utara.
“Ini adalah kegiatan yang sangat penting sekali dalam rangka untuk mendukung dan memberikan edukasi kepada jamaah Barito Utara terkait kesehatan dan keamanan kita dalam melaksanakan ibadah ditanah suci Mekkah pada saatnya nanti,” kata Mubasir.
Pada kesempatan itu juga Almubasir juga meminta kepada CJH Barito Utara agar dapat mengikuti kegiatan kebugaran ini dengan sebaik-baiknya, karena kegiatan ini sangat penting sekali untuk mengetahui dan mendeteksi resiko atau gejala-gejala penyakit yang dialami CJH.
“Kesehatan sangat penting untuk mendukung kita dalam melaksanakan ibadah haji nantinya di tanah suci Mekkah, sehingga kita dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan mendapatkan predikat haji yang mabrur dari Allah SWT..Aamiin,” kata Almubasir.(sli)